
Latar Belakang
Anggota Komisi III DPR RI, Soedeson Tandra, mengecam langkah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani yang dilaporkan ke Bareskrim terkait dugaan ijazah doktor palsu. Tandra menegaskan bahwa sebagai pejabat publik, Arsul Sani memiliki kewajiban untuk mengklarifikasi tudingan tersebut.
Fakta Penting
Tandra mengatakan, “Beliau sebagai pejabat publik harus memberikan jelasan kepada masyarakat jika ada keraguan terhadap ijazahnya. Proses mendapatkan gelar doktor memang panjang, namun transparansi adalah kunci.” Klarifikasi ini dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban publik yang penting.
Dampak
Kontroversi ijazah Arsul Sani telah menjadi perhatian publik, dengan Tandra meminta kejelasan yang lebih dari mantan Hakim MK tersebut. Dukungan transparansi ini menunjukkan pentingnya akuntabilitas bagi pejabat publik, terutama dalam konteks penegakan hukum.
Penutup
Kasus ini tidak hanya menyangkut ijazah Arsul Sani, tetapi juga menggugurkan kepercayaan publik terhadap institusi hukum. Minta jawaban dari Arsul Sani menjadi langkah penting untuk menyelamatkan kredibilitas sistem hukum di negeri ini.










